Mendatangi dan mengantri di front desk hotel tentu nya menjadi aktivitas rutin kita sebagai tamu yang akan menginap di sebuah hotel. Paling tidak, hanya sekedar untuk mengambil kunci kamar dan selanjutnya kita baru bisa menuju ke kamar dan membuka dengan kunci yang sudah kita ambil di front desk. Begitu juga sebaliknya ketika akan checkout, kita perlu balik lagi ke front desk.
Rutinitas diatas sudah menjadi pemandangan masa lalu di Clarion Hotel Stockholm - Sweden, hotel yang sudah mengimplementasikan teknologi NFC (= Near Field Communication).
Proses reservasi tetap dilakukan seperti biasa, melalui website ataupun travel agent. Di hari kedatangan, kita akan menerima pesan notifikasi yang berisi alamat web checkin dan bisa kita lakukan dari mana saja melalui ponsel. Begitu checkin telah terkonfirmasi maka kita akan mendapatkan MoBile Key yang dikirim ke ponsel. Selanjutnya, ketika kita tiba di hotel bisa langsung ke kamar tanpa perlu ke front desk. Cara untuk membuka kunci cukup simple: dekatkan ponsel ke panel nfc di pintu yang biasa di sekitar gagang pintu. Begitu juga ketika akan checkout, cukup dekatkan ponsel di anjungan checkout di dekat front desk.
Salah satu benefit dari implementsi NFC di dunia perhotelan adalah pihak hotel bisa lebih fokus dan mempunyai lebih banyak waktu dalam melayani dan membantu memehuni kebutuhan para tamu. Implementasi teknologi NFC di perhotelan masih sangat langka maka jika ada hotel yang sudah menerapkannya tentu bisa menjadi nilai jual tersendiri yang bisa ditawarkan kepada para pelanggannya.
Baca selengkapnya denYoga 's Perspektif: December 2011
Friday, 23 December 2011
Implementasi Smart Card Door Access
Ketika mulai diberlakukannya presensi dengan smartcard secara penuh (CUT OFF), mulailah timbul beberapa perilaku unik, yang kadang kala terlihat kurang rasional. Perilaku-perilaku baru ini pada intinya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memastikan bahwa pas kita nge-tap smartcard maka kita sudah tercatat hadir di sistem presensi. Nih, beberapa contohnya:
ada beberapa alasan sih yang mempengaruhi perilaku-perilaku 'unik' tersebut
- nge-tap 2x/3x dengan jeda beberapa detik
- nge-tap berkali-kali secara beruntun, kemudian buka pintu
- nge-tap masuk, menutup pintu, nge-tap keluar, buka dan tutup pintu, ngetap masuk lagi
ada beberapa alasan sih yang mempengaruhi perilaku-perilaku 'unik' tersebut
- data presensi yang dianggap valid adalah yang ada di sistem, yang mana input dilakukan dengan cara nge-tap
- data presensi mempengaruhi tunjangan presensi
- data presensi mempengaruhi penilaian kinerja karyawan
Sebenarnya, yang diperlukan adalah kepastian serta prosedur bagaimana jika data tidak tersimpan sehingga tidak menimbulkan kepanikan yang menimbulkan tindakan-tindakan yang tidak rasional atau bahkan mungkin suatu salah paham yang mengarah ke sikap antipati.
Wednesday, 21 December 2011
Nonton: 1968 Tunnel Rats
Gara-gara nonton:1968 Tunnel Rats (http://www.imdb.com/title/tt0970462/), aku jadi berasa lebih cerdas dech, hehehe. Di film 1968 Tunnel Rats ini, kita disuguhi tontonan betapa mantap 'arsitektur' markas bawah tanah milik para vietcong. Kenapa ? karena:
Markas bawah tanah ini mempunyai banyak ruangan; ada yang difungsikan untuk ruang tidur, ruang pertemuan, ruang
perbekalan, sumur sumber air, ruang perawatan, bahkan ada yang dilengkapi dengan dapur. Antar ruang tersebut dihubungkan dengan lorong-lorong yg sempit, sehingga jika ingin berpindah tempat kita diharuskan merangkak. Selain itu lorong-lorong ini pun sangat banyak jebakan, yang gunanya untuk menjebak musuh yang ingin menyusup ke dalam.
(sumber: http://www.eco-action.org/dod/no8/tunnels.htm)
Di masa sekarang, kita bisa merasakan sensasi merangkak di dalam tunnel rat ini dengan rasa aman. Di Vietnam sono, tunnel rat ini sudah dijadikan sebagai obyek wisata Vietnam, salah satunya: Cu Chi Tunnels. Baca selengkapnya denYoga 's Perspektif: December 2011
(1) berada di bawah tanah.
(2) sudah ada sistem pengaturan udara, sehingga orang yang ada disitu tidak akan kehabisan oksigen
(3) bisa dijadikan tempat tinggal atau lebih tepatnya markas.
Markas bawah tanah ini mempunyai banyak ruangan; ada yang difungsikan untuk ruang tidur, ruang pertemuan, ruang
perbekalan, sumur sumber air, ruang perawatan, bahkan ada yang dilengkapi dengan dapur. Antar ruang tersebut dihubungkan dengan lorong-lorong yg sempit, sehingga jika ingin berpindah tempat kita diharuskan merangkak. Selain itu lorong-lorong ini pun sangat banyak jebakan, yang gunanya untuk menjebak musuh yang ingin menyusup ke dalam.
Di masa sekarang, kita bisa merasakan sensasi merangkak di dalam tunnel rat ini dengan rasa aman. Di Vietnam sono, tunnel rat ini sudah dijadikan sebagai obyek wisata Vietnam, salah satunya: Cu Chi Tunnels. Baca selengkapnya denYoga 's Perspektif: December 2011
Labels:
movie
Subscribe to:
Posts (Atom)