Green Zone

Ada beberapa hal yang bisa tercapture dari film ini:

• strategi pengambilalihan kekuasaan

Di sebuah pertemuan kecil yang dihadiri para pemimpin-pemimpin yang mempunyai massa/pengikut, seorang jendral yang cukup disegani (jika di asosiasikan dengan kartu remi, level stratanya = Jack Keriting) membukan rapat: "Amerika menduduki seluruh negeri. Kita menghadapi pilihan sulit, selama itu anak-anak buah kita menunggu perintah. Yang kita putuskan sekarang akan menentukan masa depan Irak." Kemudian, selang berapa lama, rapat tersebut mulai memanas, karena masing-masing peserta saling berdebat tentang bagaimana mengalahkan amerika. Sang Jendral tadi menengahi dan melontarkan pandangan:

"Kekerasan di Irak meningkat; sementara amerika mencoba menghasilkan demokrasi. Pada akhirnya, mereka akan sadar bahwa mereka membutuhkan kita. Dan pada saat itu mereka akan membuat penawaran. Kemudian kita akan buat kesepakan untuk masa depan negara kita."

Ilustrasi tadi, mengungkapkan bahwa dalam menata kembali suatu organisasi (negara) yang telah kehilangan legitimasi dari rezim sebelumnya, memerlukan orang dari dalam organisasi itu sendiri yang masih cukup dipercaya dan dihormati untuk menata kembali masa depan organisasi tersebut. Akan riskan untuk menyerahkan ke tangan orang-orang yang baru tanpa kerjasama dengan orang-orang di organisasi tersebut.

• Beda pendapat dengan pimpinan

Wakil: "Dengan segala rasa hormat, Komandan aku tidak bisa setuju denganmu dalam hal ini."
Pemimpin: "Aku mengerti. Aku akan membagi tim. ...".

Karena si wakil tidak setuju dengan keputusan pemimpinnya dan menilai pemimpinnya sudah keluar jalur dari misi yang ditetapkan. Maka sang pemimpin kemudian membagi tim menjadi dua, hal ini menghindari rasa keterpaksaan dan penyesalan ditengah jalan. Apalagi ini misi ini bisa mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. So, berhati-hatilah jika jadi pemimpin.